Minggu, 05 September 2010

CINTA RASULULLAH KEPADA UMATNYA

Sidoarjo, 05 September 2010
Pagi  ini saat terbangun dari tidur, sebuah suara tut...tut..terdengar dari  BBM ( BlackBerry Messenger ) yang membuat rasa penasaran untuk melihat isi dari pesan tersebut. Ketika membaca isi pesan BBM itu tertulis pesan dari seorang teman yang berisikan nasehat agar kita selalu mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai kita.

Ketika pesan dibaca hingga usai dan Subhanallah!!! Ternyata pesan itu sangat menyentuh perasaan hati ini. Karena dalam tulisan itu disebutkan bahwa Rasullah saat menjelang ajalnya masih terus mengingat umatnya. Sampai-sampai beliau hingga 3 kali menyebutkan kalimat,”umamatii,ummatii,ummatii.”

Inilah isi lengkap dari pesan tersebut;
Menjelang wafatnya Rasulullah Saw, Malaikat Jibril mengatakan,”Jangan khawatir, wahai Rasul Allah : aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:”Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya”. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh urat-urat lehernya menegang.”Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini”. Perlahan Rasullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

“Jijikah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.”Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,”kata jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu! Ali segera mendekatkan telinganya.”uushiikum bis Shalati, wa maa malakat aimanuku””Peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu.”

Diluar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatii”( umatku, umatku,umatku ). Dan,berakhirlah hidup manusia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma Sholli ‘alla Muhammad wa baarik wa salim’alaihi.

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.......( MKS )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar